The Sapo Belen merupakan salah satu hotel di kota Singkil yang memiliki arsitektur dengan gaya tradisional asli dari bumi Syeikh Abdurrauf dan Hamzah Fansyuri. The Sapo Belen sengaja menampilkan berbagai paduan arsitektur pemukiman masyarakat Aceh Singkil, baik yang bermukim di pinggir sungai maupun pinggir pantai. Dengan memperhatikan penampilan The Sapo Belen masyarakat seakan membangkitkan memorie masyarakat Aceh Singkil dan terbawa pada masa lalu dengan pola rumah penduduk dengan bentuk rumah panggung yang saat ini sangat sulit ditemui.
Nama The Sapo Belen merupakan bahasa kampong dari masyarakat yang berdomisili disepanjang Sungai Singkil. Sapo artinya rumah dan Belen berarti besar. Dengan demikian The Sapo Belen berarti rumah besar yang dulunya merupakan rumah para raja. Nama The Sapo Belen sengaja digunakan untuk mengingatkan kembali para generasi muda di Aceh Singkil agar tidak melupakan bahasa nenek monyangnya yang sekarang terkikis akibat kemajuan jaman, teknologi dan informasi.
0 komentar:
Posting Komentar